Penanaman Tanaman Singkong Melalui Stek

Tanaman Singkong

Tanaman Singkong

Budidaya singkong (Manihot utilissima) dilakukan sesuai dengan tujuannya. Walaupun menanam singkong dengan tujuan untuk tanaman herbal atau untuk konsumsi/makana tidak jauah berbeda.

Tanaman singkong dapat ditanam sebagai tanaman tunggal atau tumpangsari dengan jagung, kacang-kacangan, sayuran, karet, kelapa sawit atau tanaman lainnya.

Penanaman tumpangsari dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh cuaca yang tidak menguntungkan dan kerugian akibat serangan hama karena setiap tanaman yang ditanam tumpangsari mempunyai kerentanan yang berbeda, sehingga resikonya menjadi menyebar ke semua jenis tanaman.

Pananaman singkong sebagai salah satu jenis tanaman herbal kebanyakan dilakukan melalui stek, karena penanaman dengan biji jarang dilakukan dengan resiko gagal berkecambah dan menghasilkan tanaman yang berbeda dengan tanaman induknya, antara lain akarnya lebih sedikit dan lebih kecil daripada tanaman induknya, umbinya lebih sedikit dan lebih kecil.

Tanaman singkong dari stek yang diambil dari batang tanaman yang tua akan berakar lebih mudah, cepat dan banyak, serta menghasilkan tanaman yang identik dengan sifat-sifat tanaman induknya.

Menanam Singkong Melalui Stek

Stek diperoleh dari batang tanaman yang sudah berumur sepuluh bulan atau lebih dengan ukuran cukup besar kurang lebih ketebalan 2.53.5 cm. Panjang stek sekitar 25 cm yang diambil dari batang bagian bawah, batang atas yang muda dibuang.

Stek dari bagian atas batang akan tumbuh lebih cepat, tapi hasil menghasilkan akhir mereka kurang.

Stek untuk bibit jangan sampai rusak kulit batangnya dan tunasnya, karena akan menghasilkan produk herbal yang tidak baik.

Penanaman stek dapat dilakukan satu dari tiga cara yaitu: cara vertikal, cara datar di bawah permukaan tanah, atau cara miring 45 “dari permukaan tanah Dalam kondisi curah hujan rendah tanam vertikal dapat mengakibatkan kekeringan dari stek.

Penanaman stek dengan cara datar di daerah curah hujan tinggi, bisa busuk.

Secara umum, penanaman datar di bawah permukaan tanah direkomendasikan untuk dilakukan didaerah iklim kering, penanaman vertikal dilakukan di daerah hujan, dan penanaman miring dilakuna di daerah semi-hujan.

Penanaman stek dapat dilakukan di dataran rendah atau di pegunungan atau perbukitan. Jarak antara baris adalah sekitar 80-100 cm, dan jarak sepanjang baris sesuai dengan kondisi setempat. Jumlah tanaman per hektar bervariasi di berbagai daerah antara 10000 dan 15000.

Waktu tanam dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan ketersediaan bahan tanam. Singkong biasanya ditanam pada awal musim hujan.

Dalam rangka untuk mengurangi risiko dan untuk membagi pekerjaan budidaya lebih merata, kadang-kadang penanaman dilakukan dibagi dua dalam musim hujan.

Penanaman dilakukan sepanjang tahun di daerah dengan curah hujan tinggi atau sepanjang tahun. Jika batang disimpan untuk waktu yang lama setelah panen, akarnya cenderung tidak tumbuh dengan baik.

Oleh karena itu sebaiknya menanam dan panen dilakukan pada saat yang sama. Pengalaman telah menunjukkan bahwa, dari sudut pandang produksi pati, penanaman tanaman singkong yang paling menguntungkan adalah penanaman pada awal periode lembab, di daerah tropis pada awal musim hujan.